Cari Tau Apa itu Patologi Birokrasi dan Jenisnya

Patologi Birokrasi sudah lama terdengan di Indonesia bahkan telah menjadi rahasia umum

Patologi birokrasi memiliki makna penyakit birokrasi dengan deksripsi merupakan perpaduan sistem birokrasi dan komponen-komponen yang salah menjadi satu. Patologi birokrasi sendiri terjadi karena timbal balik antar variabel dalam sistem birokrasi yang berlebihan, misalnya rantai hierarki terlalu panjang, spesialisasi yang tidak tepat, dan formalisasi komponen yang tidak harusnya menjadi formal. 

Penyakit birokrasi atau patologinya ini memiliki beberapa jenis yang harus kita ketahui. Lantas apa saja jenis-jenis patologi birokrasi tersebut?

 1. Patologi Birokrasi dengan Jenis Paternalistik

Jenis pertama adalah Paternalistik. Jenis patologi ini memiliki hubungan erat dengan susunan hierarki organisasi yaitu atasan atau seseorang dengan pangkat lebih tinggi harus dihormati. Sedangkan pemimpin tertinggi bersikap seperti raja yang harus dipatuhi dan dihormati. Raja harus diperlakukan secara khusus, tanpa pengawasan yang ketat, dan pegawai yang lebih rendah tidak boleh terpancing untuk melakukan kritik apapun yang dilakukan oleh atasan. Situasi ini seolah memperlihatkan hidup karyawan dengan posisi lebih rendah ada di tangan bos/penguasa.

2. Pembengkakan Anggaran

Jenis kedua yaitu pembengkakan anggaran birokrasi. Beberapa alasan menyebabkan terjadinya pembengkakan anggaran ini yaitu: semakin besar anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan, semakin besar kesempatan untuk memanipulasi anggaran. Tidak ada hubungan yang jelas antara anggaran dan pendapatan birokrasi publik.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pada proses perencanaan anggaran pun, banyak terjadi tradisi manipulasi anggaran yang diusulkan. Hal ini mengakibatkan timbulnya inisiatif overestimate anggaran oleh pengusul, dan kecenderungan birokrasi untuk mengalokasikan anggaran berdasarkan input.

Kurangnya kesempatan bagi masyarakat sipil dalam kontrol anggaran tersebut atas pemerintah menyebabkan inflasi anggaran akan menjadi lebih mudah terjadi.

3. Pembengkakan Birokrasi

Apa itu pembengkakan birokrasi? Masih berkaitan dengan hierarki, pembengkakan birokrasi pada patologi birokrasi berarti adanya jabatan-jabatan yang tidak berguna. Jabatan ini masuk hanya sebagi pelengkak di hierarki organisasi.

Contohnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah struktur birokrasi menggunakan alibi untuk mengurangi beban kerja dan keberadaan lain yang tidak perlu. Oleh karena itu, banyak dana APBN yang dikeluarkan pemerintah, yang secara tidak langsung dapat merugikan kepentingan nasional.

4. Ketidakefektifan Prosedur Birokrasi

Salah satu keluhan yang sering terdengar yaitu pelayanan atau prosedur birokrasi bagi masyarakat sipil kurang efektif. Pemerintah seolah memperlihatkan bahwa urusan birokrasi selalu berbelit-belit. Rakyat kecil yang hanya bisa mengandalkan program dari pemerintah lah yang akan sangat dirugikan. Sedangkan rakyat dengan penghasilan lebih tinggi bisa memilih Lembaga swasta untuk membantu mengatasi birokrasi yang masih bisa mereka selesaikan sendiri.

5. Fragmentasi Birokrasi

Mengapa fragmentasi masuk dalam patologi birokrasi? Fragmentasi lebih dapat dirasakan pada munculnya Lembaga-lembaga sekelas kementrian yang kurang terasa manfaatnya bagi rakyat. Padahal dengan merekrut pejabat di kementrian ini akan mengingkatkan pengeluaran APBN. Lagi-lagi memang tidak secara langsung, namun fragmentasi birokrasi juga merugikan rakyat itu sendiri.

Tags